Sosok Asli Capres Gemoy Prabowo Subianto lewat Program Anak-Anak Dhuafa

PERDANANEWS.com. Kota Bogor, 17 November 2023 – Sosok Asli Capres Gemoy Prabowo Subianto lewat Program Anak-Anak Dhuafa. Dalam sebuah postingan facebook Nanik S. Deyang, seorang loyalis Prabowo Subianto yang juga aktif di JMP (Jaringan Merah Putih), terungkap bahwa JMP telah menjalankan program bantuan untuk anak-anak tidak mampu sejak empat tahun lalu. Nanik S. Deyang, yang dikenal dengan panggilan “Bu Mbeng,” berbagi pengalaman saat dimarahi Rizky Irmansyah Sepri oleh Prabowo Subianto terkait kesulitan berkomunikasi.

Capres Gemoy Prabowo Subianto

Menurut Nanik S. Deyang, Prabowo Subianto, atau akrab disapa Pak PS yang belakangan ini banyak netizen khususnya milenial dan Gen-Z menjuluki Gemoy, sangat peduli terhadap program-program sosial yang berfokus pada anak-anak yang tidak mampu bayar sekolah, tidak bisa sekolah, dan putus sekolah. Dalam panggilan telepon semalam, Pak PS menanyakan langsung tentang kelangsungan program-program tersebut.

“Assalamualaikum Mbak Nanik, ada di mana? Bagaimana dengan program-program anak-anak yang tidak bisa bayar sekolah, dan tidak bisa sekolah, apakah masih terus dijalankan? Gak ada masalah kan?” tanya Pak PS.

Nanik S. Deyang menjelaskan bahwa selama empat tahun terakhir, JMP bekerjasama dengan Yayasan Prabowo Subijanto Djojohadikoesoemo untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yang tidak mampu bayar sekolah, tidak bisa ambil ijazah, dan anak-anak yang putus sekolah. Program ini melibatkan berbagai kegiatan, termasuk pemberian kursus kemahiran.

“Sudah 4 tahun ini JMP bekerjasama dengan Yayasan Prabowo Subijanto Djojohadikoesoemo memberikan bantuan untuk anak-anak yang tidak bisa bayar sekolah, anak-anak yang tidak bisa ambil ijazah, dan anak-anak putus sekolah untuk diberikan kursus kemahiran dll,” ungkap Nanik.

Namun, yang membuat Pak PS merespon dengan lebih serius adalah ketika Nanik menyampaikan kisah anak-anak yang sudah tiga tahun lulus namun tidak bisa ambil ijazahnya dan akhirnya terpaksa menjadi pengamen.

“Beliau terdengar parau saat saya bercerita tentang anak-anak yang sudah tiga tahun lulus tidak bisa ambil ijazahnya dan akhirnya ngamen,” cerita Nanik.

Dalam konteks ini, Nanik menunjukkan keikhlasannya dalam mendukung figur seperti Prabowo Subianto yang menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap anak-anak yang kurang beruntung. “Pertanyaan saya, salahkah kalau saya dukung orang yang ikhlas memandirikan rakyatnya yang yatim dan dhuafa?” tegas Nanik.

Kisah nyata ini memberikan gambaran bahwa di balik sorotan politik dan pencalonan Capres, terdapat kepedulian sosial yang mendalam dari Prabowo Subianto dan tentunya para relawan JMP. Program-program yang difokuskan pada pendidikan dan keterampilan anak-anak tidak mampu menjadi bukti nyata komitmen untuk membangun generasi penerus yang lebih baik.

Dengan adanya bantuan ini, diharapkan lebih banyak anak-anak yang dapat mengakses pendidikan dan memiliki peluang yang lebih baik untuk masa depannya.

(red/mii)

Comment